Materi Biologi : Terumbu Karang

Materi Biologi : Terumbu Karang - Hallo sahabat Koleksi Wallpaper HD, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Materi Biologi : Terumbu Karang, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel biologi, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Materi Biologi : Terumbu Karang
link : Materi Biologi : Terumbu Karang

Baca juga


Materi Biologi : Terumbu Karang

Assalamu'alaikum wr. wb.

Kali ini Ardy SW Offiial Blog akan share ilmu pengetahuan nih..
Berhubung saya dari progdi biologi, saya share pertama kali materi yang berhubungan dengan biologi. :)

Selamat membaca ya.. :)

materi biologi mengenai terumbu karang, coral bleaching, dan cara pelestarian terumbu karang. Terumbu karang terususun atas hewan karang dari CaCO3.

Terumbu Karang dan perbedaan antara Terumbu Karang mati dengan Terumbu karang hidup

Terumbu karang terususun atas hewan karang, karang = hewan. Terumbu karang atau sering orang menyebutnya hanya dengan nama �karang� saja adalah struktur di dasar laut berupa deposit kalsium karbonat di laut yang dihasilkan terutama oleh hewan karang. Hewan karang adalah hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam Filum Coelenterata (hewan berongga) atau Cnidaria Terumbu karang merupakan endapan massif (deposit) dari kalsium karbonat (CaCO3), yang dihasilkan hewan karang dengan sedikit tambahan dari tumbuhan/alga berkapur (calcareous algae) dan organisme lain dan mensekresi kalsium karbonat (CaCO3). Dari semua organisme yang mensekresi kalsium karbonat.

Hewan karang dari jenis Scleractinia merupakan penyusun yang paling penting dalam pembentukan terumbu karang. Satu individu karang atau disebut polip karang memiliki ukuran yang bervariasi mulai dari yang sangat kecil 1 mm hingga yang sangat besar yaitu lebih dari 50 cm. Namun yang pada umumnya polip karang berukuran kecil. Polip dengan ukuran besar dijumpai pada karang yang soliter.

Pembentukan terumbu karang merupakan suatu proses yang lama dan kompleks. Pertumbuhan terumbu karang di Indonesia berdasarkan hasil transplantasi dapat mencapai 0 � 1,9 cm/bulan. (Wagiyo, K. dan I Nyoman Radiarta, 1995).

Terumbu Karang hidup vs Terumbu Karang mati

Secara visual sebenarnya kita dapat membedakan antara terumbu karang (untuk selanjutnya disebut karang aja ya.. biar singkat) yang hidup dengan karang yang mati secara mudah. Sederhananya dapat dibedakan dengan melihat warna karang dan merabanya. Karang hidup biasanya memiliki warna yang beraneka ragam dan cemerlang serta tidak kusam, sedangkan karang mati biasanya berwana putih pudar dan terkadang ditumbuhi alga, lumut atau sedimen. Ketika diraba, karang hidup terasa licin dan berlendir, sedangkan karang mati lebih terasa kasar dan kesat. Tetapi jangan tertipu, karang hidup apabila diraba terasa kasar dan tajam. Hal ini disebabkan karena rangka kapur karang tersebut memang tajam, tetapi cobalah raba lebih lama apa yang terjadi? Dapat dipastikan akan terasa adanya lendir pada karang tersebut.

Sedikit menyinggung teori, warna pada karang misalnya coklat keemesan berasal dari mono sel alga yang disebut zooxanthellae yang berada pada hewan karang. Zooxanthellae memberikan warna terang sampai gelap kecoklatan tergantung pada kepadatan sel tersebut. Bilamana ada pigmen lain di dalam jaringan sel hewan karang karang, maka warna kecoklatan itu akan tertutup oleh warna pigmen tadi menjadi warna biru, hijau, kuning atau warna ungu. Bila hewan karang kehilangan zooxanthellae, kerangka karang yang berwarna putih itu dapat dilihat melalui jaringan hewan karang yang menjadi transparan, menyebabkan karang tampak memutih (transparan sehingga yang terlihat hanya kerangka kapur CaCO3-nya saja). Hewan karang yang telah kehilangan zooxanthellae, tidak selalu barakhir mati. Tetapi hewan karang tidak dapat bertahan hidup apabila kehilangan zooxanthellae.

Apabila kehilangan zooxanthellae pada hewan karang tidak terlalu parah atau tidak berkepanjangan, koloni hewan karang yang menderita stress itu lambat laun dapat tumbuh kembali / menumbuhkan zooxanthellaenya dan hidup kembali. Tetapi bila kehilangan zooxanthellae pada hewan karang itu terlalu parah, Hewan karang itu akhirnya akan mati, dan dapat menyebabkan perubahan terhadap struktur karang dan fungsi ekosistem. Tempat hewan karang pada koloni karang akan ditempati oleh alga lain dan lumut sehingga warna karang menjadi putih pudah dengan ditempeli alga (DCA = Dead Coral with Alga). Kehilangan zooxanthellae pada hewan karang sering disebut dengan coral bleaching.

Bagaimana Mengidentifikasi Coral Bleaching?

Karang yang baru mati juga berwarna putih, kadang-kadang dapat keliru dengan coral blecahing (hewan karang yang kehilangan zooxanthellae). Karang yang hewan karangnya kehilangan zooxanthellae , dapat dibedakan dari coral mati dengan memperhatikan pada permukaan koloni karang. Pada kondisi tersebut, karang biasanya kelihatan bersih dan bercahaya bila diamati didalam air, tidak tampak ada sediment menempel, dan anda dapat melihat tentakel yang transparan bila anda mengamati dari samping koloni karang, sehingga dapat disimpilkan bahwa karang itu tidak mati. Karang dengan hewan karang yang mati tidak dapat secara aktif membersihkan sediment pada permukaan karangnya.

Pada karang mati, alga secara cepat akan membangun koloninya pada karang tersebut, maka apabila di permukaan koloni karang ada lapian halus berwarna hijau, coklat atau kuning, itu juga merupakan tanda bahwa karang tersebut mati, bukan sekedar kehilangan zooxanthela sementara. Salah satu penyebab yang banyak menimbulkan kematian pada karang adalah adanya hewan pemangsa, Acanthaster placi dan penyakit.

Nah.. terjawab sudah bahwa karang merupakan hewan dan bongkahan kapur CaCO3-nya merupakan sisa metabolisme dari hewan karang tersebut. Sehingga apabila hewan karang nya mati, maka yang tertinggal hanyalah bongkahan kapur CaCO3. Setelah kita dapat membedakan karang hidup dan karang mati, maka tidak ada salahnya kita dapat ikut berpatisipasi menjaga kehidupan hewan karang atau menghidupkan kembali bongkahan kapur CaCO3 itu dengan transplantasi karang metode rock pile yang sudah dikembangkan di Taman Nasional Kepulauan Seribu.


Written and re-edited by : Ardy Setyo W


Demikianlah Artikel Materi Biologi : Terumbu Karang

Sekianlah artikel Materi Biologi : Terumbu Karang kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Materi Biologi : Terumbu Karang dengan alamat link https://hdwallpaperkerenterbaru.blogspot.com/2015/01/materi-biologi-terumbu-karang.html

0 Response to "Materi Biologi : Terumbu Karang"

Posting Komentar